|
Situs Berita Kristen PLewi.Net -Pendidikan Tanpa Hukuman Mengerikan
|  |
Senin, 02 Juni 2008 00:00:00 Pendidikan Tanpa Hukuman Mengerikan Saya prihatin melihat Sunarto Kepala SDN Ketabang telah dijadikan tersangka penjeweran yang digolongkan pada
tindak penganiayaan terhadap 4 orang muridnya akibat mereka tidak memakai Hasduk.
Di zaman saya SD ditahun 1968-1973
dan SMP 1974-1976 persoalan guru menjewer atau memukul (pakai tangan/penggaris kayu panjang) adalah hal yang lumrah, demikian
pula oleh para orang tua di rumah dan bapak saya punya senjata sepotong rotan berdiameter kecil yang siap mendarat dipantat
atau betis belakang kita di saat kita dinilainya nakal.
Saya mengenang peristiwa itu dan bersyukur bahwa mereka
mendidik seperti itu karena hukuman yang mereka berikan pada tempat yang tidak membahayakan, dan dalam konteks mendidik yang
menyayangi agar kita tidak salah jalan.
Saya membandingkan banyak anak SMP dan SMA sekarang yang berani merokok dan
minum-minuman beralkohol di hadapan gurunya, menggambar bagian tubuh luarnya dengan tattoo permanent yang akan melekat sampai
ahir usianya.
Apakah kenakalan remaja sekarang yang berat dan kompleks terkait karena kehilangan wibawa para guru
dan orang tua yang takut dibui dalam mendidik anak atau anak didiknya?
Di jaman dahulu murid pandai pun bisa tidak
naik kelas kalau dia berperangai nakal, sedangkan sekarang kepandaian merupakan syarat satu satunya menentukan kenaikan dan
kelulusan.
Guru sekarang lebih cari selamat dengan mengajar mata pelajaran saja sedangkan moralitas baik dan buruk
akan dituai oleh si murid di kemudian hari.
Jadi siapa yang rugi dan dirugikan?
Akhirnya mohon bapak
Sunarto tidak ditahan, silahkan kasusnya diteruskan kepengadilan dan saya yakin beliau akan bebas.
Labih
Basar
Jl. Griya Kebraon Barat VIII – BH 4 Surabaya.
dilihat : 532 kali |
| |